Softskill 1 Ekonomi Koperasi
SEJARAH KOPERASI
Nama : Yohana Rizki Debora S
Npm/kelas : 19213480/ 2ea22
Dosen : Sarah Widia R
Permasalahan
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.
Sejarah Lahirnya Koperasi
Koperasi di gagas oleh Robert Owen (1771-1858), ia menerapkannya di usaha pemintalan kapas. kemudian dilanjutkan pada tahun 1844 di rochdale, inggris. di tahun itulah lahirnya koperasi modern yang berkembang dewasa ini. dan pada tahun 1852 pertumbuhan koperasi sudah mulai terlihat banyak, di inggris saja sudah mencapai 100 unit. dan pada tahun 1862 di bentuklah pusat koperasi pembelian “the cooperative whole sale society” (CWS).
Pada tahun 1848 koperasi berkembang di jerman. perkembangan tersebut di pelopori oleh ferdinan lasallen dan fredrich w. raiffesen.. mereka menganjurkan untuk para petani menyatukan diri untuk membentuk organisasi simpan pinjam.Setelah melalui beberapa rintangan, akhirnya mereka dapat mendirikan Koperasi dengan pedoman kerja sebagai berikut :
1. Anggota Koperasi wajib menyimpan sejumlah uang2. Uang simpanan boleh dikeluarkan sebagai pinjaman dengan membayar bunga.3. Usaha Koperasi mula-mula dibatasi pada desa setempat agar tercapai kerjasama yang erat.4. Pengurusan Koperasi diselenggarakan oleh anggota yang dipilih tanpa mendapatkan upah5. Keuntungan yang diperoleh digunakan untuk membantu kesejahteraan masyarakat
Dan pada tahun 1896 di london terbentuk lah ICA (international cooperative alliance) dan pada tahun ini koperasi dianggap sebagai suatu gerakan international.
Sejarah
Perkembangan Koperasi di Indonesia
Sejarah koperasi di indonesia bermula pada abad ke 20.
yang di abad tersebut, kamiskinan mulai melanda indonesia, yg di sebabkan oleh
kapitalisme di mana mana. beberapa orang yang hidupnya sederhana dan kemampuan
ekonomi terbatas, terdorong untuk melakukan kerja sama dan mempersatukan diri
untuk dirinya sendiri dan manusia sesamanya. dan akhirnya pada tahun 1895 di
leuwiliang di dirikan koperasi pertama kali Raden ngabei ariawiriatmaja, patih
purwekerto dan kawan kawan mendirikan bank simpan pinjam untuk menolong teman
sejawatnya para pegawai pribumi untuk melepaskan diri dari cengkeraman pelepas
uang.
Pada zaman
Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.
latar Belakang Timbulnya Aliran Koperasi
1. Keterkaitan Ideologi, Sistem Perekonomian dan Aliran Koperasi2. Aliran Koperasi
a. Aliran Yardstick
• Dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau yang menganut perekonomian Liberal.• Koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi, menetralisasikan dan mengoreksi• Pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya koperasi di tengah-tengah masyarakat. Maju tidaknya koperasi terletak di tangan anggota koperasi sendiri• Pengaruh aliran ini sangat kuat, terutama dinegara-negara barat dimana industri berkembang dg pesat. Spt di AS, Perancis, Swedia, Denmark, Jerman, Belanda dll.
b. Aliran Sosialis
• Koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melalui organisasi koperasi.• Pengaruh aliran ini banyak dijumpai di negara-negara Eropa Timur dan Rusia
c. Aliran Persemakmuran (Commonwealth)
• Koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat.• Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan memegang peranan utama dalam struktur perekonomian masyarakat• Hubungan Pemerintah dengan gerakan koperasi bersifat “Kemitraan (partnership)”, dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi tercipta dengan baik.
Konsep Koperasi
1.
Konsep
koperasi barat
Koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi.
Unsur-Unsur Positif Konsep Koperasi Barat
- Keinginan individu dapat dipuaskan dengan cara bekerjasama antarsesama anggota, dg saling membantu dan saling menguntungkan.
- Setiap individu dg tujuan yang sama dapat berpartisipasi untuk mendapatkan keuntungan dan menanggung risiko bersama
- Hasil berupa surplus/keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai dengan metode yang telah disepakati
- Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan sebagai cadangan koperasi
Koperasi direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi, untuk menunjang perencanaan nasional.
Menurut konsep ini, koperasi
tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari sistem sosialisme untuk
mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis-komunis.
3. Konsep koperasi negara berkembang
Koperasi sudah berkembang
dengan ciri tersendiri, yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan
dan pengembangannya.
k· Perbedaan dengan Konsep Sosialis :- Konsep Sosialis : tujuan koperasi untuk merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan probadi ke pemilikan kolektif- Konsep Negara Berkembang : tujuan koperasi adalah meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya.
Kelebihan koperasi di Indonesia
a.
Bersifat terbuka dan sukarela.
b.
Besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib tidak
memberatkan anggota.
c.
Setiap anggota memiliki hak suara yang sama, bukan
berdasarkan besarnya modal
d.
Bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan bukan
sematamata mencari keuntungan.
Kelemahan koperasi di Indonesia
a.
Koperasi sulit berkembang karena modal terbatas
b.
Kurang cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi.
c.
Pengurus kadang-kadang tidak jujur.
d.
Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan
anggotanya.
Permasalahan Yang Dihadapi Koperasi Di Indonesia.
Permasalahan yang dihadapi koperasi yaitu Kelangkaan modal pada koperasi
juga menjadi factor yang membentuk hubungan sebab akibat lemahnya perkoperasian
di Indonesia selama ini. Hubungan tadi menjadi lingkaran setan yang membelit
dan semakin memperlemah koperasi. Upaya untuk memutus lingkaran setan ini tak
dapat diserahkan pada mekanisme pasar, tapi harus dillakukan melalui upaya
terobosan structural dalam bentuk restrukturisasi dalam penguasaan factor
produksi, khususnya permodalan.
Hambatan
lain bagi koperasi diIndonesia sampai saat ini, terletak pada motif masyarakat.
Kebanyakan pengurus dan anggotanya masih bermental lemah, sejak awal sudah
memiliki niat jelek terhadap koperasi, dimana kepentingan pribadi lebih
diutamakan dibandingkan dengan kepentingan kelompok dan kepentingan sosialnya.
Dalam
menghadapi permasalahan-permasalahan di atas, pemerintah hendaknya meningkatkan
kemitraan koperasi dengan perusahaan negara agar daya saing koperasi lebih
tinggi. Sehingga dengan itu koperasi dapat menjalankan amanatnya sebagai sebuah
sistem perekonomian Indonesia yang mempunyai kontribusi besar bagi bangsa ini
untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dampak Koperasi Terhadap proses pembangunan Sosial Ekonomi
A. Dampak Mikro dari Suatu Koperasi
1. Dampak mikro yang bersifat langsung terhadap para anggota dan perekonomiannya, yang timbul dari peningkatan jasa pelayanan perusahaan koperasi dan dari kegiatan-kegiatan kelompok koperasi. Jika pelayanan tersebut diterima oleh anggota dapat menerapkan metode-metode produksi yang inovatif, yang memungkinkan peningkatan produktivitas dan hasil produksi keseluruhannya dalam jumlah yang besar dan melakukan diversivikasi atau spesialisasi dalam proses produksinya.2. Dampak mikro yang bersifat tidak langsung terhadap lingkungann organisasi kopersi dapat secara serentak memberikan kontribusi pada perkembangan social dan ekonomi. Dampak-dampak persaingan dari koperasi; pembentukan suatu perusahaan koperasi dalam situasi pasar yang ditandai oleh persaingan, akan memaksa para pesaing lainnya untuk memperbaiki dan meningkatkan pelayanan mereka.
Dampak Makro dari Organisasi Koperasi
1. PolitikKontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan politik, sejumlah harapan dari dampak belajar para anggota koperasi, yang berpartisipasi secara aktif dalam lembaga-lembaga kopersi yang diorganisasi secara demokratis.
2. SosialKontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan social budaya. Wadah ini sebagai perkumpulan yang bersifat sukarela dalam proses pembangunan dari bawah diharapkan akan bertitik tolak dari struktur social yang ada, dan akan merangsang inovasi-inovasi tertentu yang dapat mengubah masyarakat tradisional tanpa merusaknya.
3. Ekonomi Sosial
Jika koperasi berhasil
meningkatkan pelayanannya secara efisiensi bagi para anggotanya yang secara
social ekonomis lemah dan miskin, maka ia telah memberikan kontribusi yang
cukup besar terhadap proses integrasi ekonomi dan social.
4. Ekonomi
Kontribusi-kontribusi yang potensial terhadap pembangunan ekonomi :a. Perubahan secara bertahap perilaku para petani dan pengusaha kecil dan menengah yang semula berpikir tradisional menjadi termotivasi dan akan memperoleh kesempatan untuk memanfaatkan sumber dayanya sendiri.b. Diversivikasi struktur produksi, perluasan usaha pengadaan bahan makanan dari bahan mentah.c. Peningkatan pendapatan dan perbaikan situasi ekonomi para petani, pengrajin, dan pekerja lepas dapat mengurangi kemiskinan di pedesaan.d. Peningkatan kegiatan pembentukan modal dan perbaikan “modal manusia” melalui pendidikan latihan manajer, karyawan, dan anggota.e. Transformasi secara bertahap para petani yang orintasinya pada pemenuhan kebutuhan dasar ke dalam suatu system ekonomi yang semakin berkembang, melalui pembagian kerja dan spesialisasi yang semakin meningkat.f. Pengembangan pasar, perbaikan stuktur pasar, perilaku pasar dan prestasi pasar, dan persaingan semakin efektif akan memperbaiki koordinasi yang saling membantu dari berbagai rencana ekonomi konsumen dan produsen berbagai barang dan jasa.
Analisis
Jadi koperasi merupakan badan
usaha yang beranggotakan
orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi jg memiliki
kelebihan-kelebihannya Bersifat terbuka dan sukarela, besarnya simpanan pokok
dan simpanan wajib tidak memberatkan anggota, setiap anggota memiliki hak suara
yang sama, bukan berdasarkan besarnya modal.Selain kelebihan koperasi memiliki
kekurangan juga yaitu Koperasi sulit berkembang karena modal terbatas, kurang
cakapnya pengurus dalam mengelola koperasi, pengurus kadang-kadang tidak jujur.
Koperasi tidak berjalan dengan
mulus namun koperasi juga memiliki permasalahan yang cukup sulit yaitu
Kelangkaan modal pada koperasi menjadi factor yang membentuk hubungan sebab
akibat lemahnya perkoperasian di Indonesia selama ini. permasalahan lain bagi
koperasi di Indonesia sampai saat ini, terletak pada motif masyarakat.
Kebanyakan pengurus dan anggotanya masih bermental lemah, dimana kepentingan
pribadi lebih diutamakan dibandingkan dengan kepentingan kelompok dan
kepentingan sosialnya.
Konsep koperasi memiliki
tujuannya masing-masing, memiliki ciri khasnya tersendiri, dan pendirinya pun
berbeda-beda ada yang dibentuk
secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan
kepentingan, dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta
menciptakan keuntungan timbal balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi dan ada
juga yang direncanakan dan
dikendalikan oleh pemerintah. Dengan adanya konsep koperasi ini koperasi
akan terprogram dengan baik.
Ringkasan
Koperasi di gagas oleh Robert Owen (1771-1858),
ia menerapkannya di usaha pemintalan kapas. kemudian dilanjutkan pada tahun
1844 di rochdale, inggris. di tahun itulah lahirnya koperasi modern yang
berkembang dewasa ini. dan pada tahun 1852 pertumbuhan koperasi sudah mulai
terlihat banyak, di inggris saja sudah mencapai 100 unit. dan pada tahun 1862
di bentuklah pusat koperasi pembelian “the cooperative whole sale society”
(CWS).
Konsep Koperasi
1. Konsep koperasi barat2. Konsep koperasi sosialis3. Konsep koperasi negara berkembang
Dampak Koperasi Terhadap proses pembangunan Sosial Ekonomi
A. Dampak Mikro dari Suatu Koperasi
1. Dampak mikro yang bersifat langsung terhadap para anggota dan perekonomiannya.2. Dampak mikro yang bersifat tidak langsung terhadap lingkungann organisasi kopersi
B. Dampak Makro dari Organisasi Koperasi
1. Politik2. Sosial3. Ekonomi sosial4. Ekonomi
Sumber
http://smerdiyanti.blogspot.com/2013/10/ekonomi-koperasi.html
Komentar
Posting Komentar