Tinjauan Pustaka Penulisan Ilmiah
BAB
II
LANDASAN
TEORI
2.1 Kerangka Teori
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah suatu
proses sosial dan manejerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai
dengan pihak lain (Philip Kotler 2008).
2.1.2 Pengertian Konsep Pemasaran
Konsep Pemasaran adalah
sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen
merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
(Swastha dan Irawan 2005)
2.1.3 Kualitas Pelayanan
1.
Definisi
Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan adalah suatu
tingkat yang dapat diprediksi dari keseragaman dan ketergantungan pada biaya
yang rendah dan sesuai dengan pasar. (Deming)
2.
Definisi
Pelayanan
Pelayanan adalah setiap tindakan
atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak yang lain
pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
(Kotler)
3.
Definisi
Kualitas Pelayanan
Kualitas pelayanan adalah upaya
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam
mengimbangi harapan konsumen. (Tjiptono 2007)
2.1.4 Model Pendekatan Kualitas Pelayanan
1. Reliability
(kehandalan) yakni kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera
dan memuaskan.
2. Assurence
(Jamianan), mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang
dimiliki para staf, bebas dari bahaya resiko atau keragu-raguan.
3. Tangibles
(Bukti langsung), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana
komunikasi.
4. Emphaty
(Empati), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, dan
memahami kebutuhan para pelanggan.
5. Responsiveness
(Daya Tanggap), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan
memberikan pelayanan dengan tanggap.
2.1.5 Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan itu
sendiri diartikan sebagai suatu keadaan dimana harapan konsumen terhadap suatu
produk sesuai dengan kenyataan yang diterima oleh konsumen tersebut tentang
kemampuan produk tersebut. Jika produk tersebut jauh dari harapan konsumen, maka
konsumen akan kecewa. Sebaliknya jika produk tersebut memenuhi harapan
konsumen, maka konsumen akan merasa senang.
Kunci mempertahankan
pelanggan adalah kepuasan pelanggan. Seorang pelanggan yang puas akan : (Philip
Kotler & A.B Susanto, 2000)
1.
Membeli lebih banyak dan setia lebih lama
2.
Membeli jenis produk baru atau produk
yang disempurnakan dari perusahaan
3.
Memuji – muji perusahaan dan produknya
pada orang lain
4.
Kurang memperhatikan merek dan iklan
saingan dan kurang memperhatikan harga
5.
Menawarkan gagasan barang dan jasa
kepada perusahaan
6.
Lebih murah biaya pelayanannya dari pada
pelanggan baru, karena transaksinya sudah rutin.
2.1.6 Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Kepuasan Pelangga
menurut Kotler (2000) adalah sebagai berikut :
1.
Sistem keluhan dan saran (complain
and suggestion system)
Setiap organisasi yang berorientasi
pada pelanggan perlu memberikan kesempatan yang luas kepada para pelanggannya
untuk menyampaikan saran pendapat dan keluhan mereka. Media yang digunakan bisa
berupa kotak saran yang diletakkan ditempat-tempat stretegis, kartu komentar,
dan saluran telepon bebas pulsa.
2.
Pembelian Bayangan (Ghost Shoping)
Memperkerjakan beberapa orang untuk
berperan atau bersikap sebagai pelanggan atau pembeli potensial produk
perusahaan atau pesaing. Kemudian mereka melaporkan temuan-temuannya mengenai
kekuatandan kelemahan produk perusahaan dan pesaing.
3.
Analisa Kehilangan Pelanggan (Lost Customer Analysis)
Perusahaan sebaiknya menghubungi
para pelanggan yang telah berhenti membeli atau yang telah pindah pemasok agar
dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan
perbaikan/penyempurnaan selanjutnya.
4.
Survei Kepuasan Pelanggan
Umumnya banyak penelitian mengenai
kepuasan pelanggan yang dilakukan dengan penelitian survei maupun wawancara pribadi.
Melalui survei, perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik (feed back) secara langsung dari
pelanggan dan juga memberikan tanda (signal)
positif bahwa perusahaan menaruh perhatian kepada pelanggannya.
2.1 Kerangka Pemikiran
Konsumen merupakan aset yang tak
ternilai bagi perusahaan produk atau jasa. Hal ini disebabkan tanpa adanya
konsumen sebagai pihak yang membutuhkan produk atau jasa yang ditawarkan
perusahaan, tentu produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan tidak akan
menemukan tempat yang tepat.
Setiap tindakan konsumen selalu
didahului oleh adanya motivasi yang berkembang menjadi persepsi dan sikap
konsumen yang akan merujuk kepada keputusan pembelian.
Keputusan membeli, artinya dalam
tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merk dan membentuk niat untuk
membeli. Pada umumnya keputusan membeli merek ang paling disukai.
Dalam persaingan yang semakin ketat,
pemilihan transpotasi saat ini serta begitu banyaknya pilihan kendaraan dengan
berbagai inovasi serta keunggulan tertentu yang ditawarkan oleh para produsen.
Komentar
Posting Komentar